Senin, 21 Januari 2013

Yang Orang katakan tentang menjadi “Dewasa”


Sekelumit “ini” dan “itu” seakan berputar-putar di kepala. Ini sudah masanya dimana orang-orang mencari cara untuk menghabiskan waktunya(baca:libur). Liburan, satu dan lain hal yang bisa membuat senang dan membuat sebagian lain enggan untuk melaluinya. Dengan setumpuk tugas lalu, membuat rasanya liburan ini seakan terbebas dengan beban yang beratnya berkilo-kilo. Tapi untuk yang lain, liburan adalah waktunya untuk menjadi bingung. Bingung dihabiskan untuk apa? Diisi dengan apa? Melakukan hal apa? Kalo boleh saya teriak. “sini waktunya buat saya sajaa, “ sekedar berpikir bahwa waktu yang orang pikir luang bisa saya ambil atau minta. #harapansemu.

Berjalannnya waktu berpendar, berputar, berotasi namun tidak di satu titik, namun jika meminta boleh saja diam di titik itu, namun hal yang bernama usia tidak berhenti di satu titik. Sayang sekali. Usia kian hari bertambah, per-detik, per-menit, per-jam, per-hari, per-minggu, per-bulan,pert-tahun,per-entah per apa lagi itu namanya akan bertambah. Menuakan siempunya usia. Seiring dengan itu, hal lain yang merisaukan saya adalah, apakah iya usia yang kian bertambah kian mendewasakan saya?

Dewasa. Kata yang sering orang katakan ampuh meluluhlantahkan kekanakan dalam diri manusia. Kata ini yang juga sering orang pakai untuk menyebut manusia yang super-duper canggih karena tidak mengikuti angin. Hidupnya yang lurus, lurus dalam artian kamus saya sendiri sudah menemukan apa yang benar-benar ingin ia tuju di dunia ini sebagai bekal di akhirat kelak. Dalam arti lain saya mengaitkan dengan prinsip hidup, bagaimana ia akan mengaitkan seluruh kegiatan yang dilakukannya dengan prinsip yang sudah ia bangun bersama dengan dirinya. Nah, untuk yang belum lurus, belum sah dikatakan sebagai orang dewasa. Pandangan dewasa bagi saya, menjadi sangat luas kembali apabila dikaitkan dengan berbagai perihal remeh-temeh lainnya. Misalnya dewasa dalam memilih(apapun), dewasa dalam bertindak, dewasa dalam berkata, dan dewasa-dewasa lainnya.

Bersumber pada definisi diatas(made in saya sendiri) maka kesimpulan singkatnya saya belum dewasa T,T. Karena, dengan kedua alasan itu masih membuat saya gelagapan gagap jika ada yang bertanya, dan saya benar-benar ingin menentukan tujuan yang tepat dan tujuan yang benar-benar paling tujuan dalam hidup. Tujuan hakiki. Apalagi mengenai prinsip (jikalau boleh saya angkat tangan dulu), prinsip boy!! Berat. Mengejewantahkan prinsip yang paling prinsip. #glek.

Tua itu pasti dewasa itu pilihan. Orang sering sekali mengatakan itu, tapi kalo saya boleh nyeleneh sih, dewasa itu juga wajib. Untuk orang yang ingin dewasa aja sih. :P #mintaditimpuk. Udahan dulu ah, takut jadi orang dewasa #loh.

Wallahualam bishowab. Selamat malam

Yang Orang katakan tentang menjadi “Dewasa”

Sekelumit “ini” dan “itu” seakan berputar-putar di kepala. Ini sudah masanya dimana orang-orang mencari cara untuk menghabiskan waktunya(b...