Rabu, 30 Mei 2012

selalu suka hujan

gemericik hukan ditambah dengan suara seng-seng genting terbawa angin agak sedikit ribut memang namun entah mengapa aku selalu suka hujan

tiba-tiba cahaya matahari tertutup oleh awan mendung dan kamar yang tadinya terang benderang kini gelap diselimutinya, namun tetap saja aku suka hujan

gemericik air berebut ingin jatuh terlebih dahulu, ditambah dengan gelegar gemuruh yang bersaut-sautan.
sekali lagi, aku tetap saja suka hujan

karena disetiap titik airnya ia membwa pesan-pesan keberkahan dari langit,
setiap air yang ia bawa membawa gairah baru bagi tetumbuhan yang mungkin sedang lelah untuk tumbuh
berbahagialah aku ketika hujan datang kerana ia selalu memebarikan pesona-rona baru dalam kehidupan makhluk.




Ditengah hujan@sudut kamar

Minggu, 13 Mei 2012

barakallah fii umrik

ada apa hari ini? adakah terspesialkan hingga semuanya seolah-olah menganggap hari teristimewakan?
iyakah begitu istimewa, buatku hari ini sama menyenangkannya seperti kemarin-kemarin, sama mengesankannya seperti yang berlalu lamanya.

namun, setelah batu itu membuatku tersandung hingga terjatuh aku tersadar, satu tahun lagi telah berlalu, satu tahun yang entah sudah begitu banyak noda yang aku buat, sudah berapa orang yang hatinya sakit, sudah sebanyak apa jejak yang aku pijakkan hingga membuat bekas di pelataran perjalanan panjang ini.
altar megah yang belum aku singgahi, bermacam permata yang hanya dibiarkan berlalu lalang saja di depan mata.

kini matahari sudah enuju peraduan kembali, kita akan menghadapi malam lagi, perjalanan malam yang panjang kawan.

teruntuk semua yang telah memanjatkan do'a tertulusnya, semoga keberkahan selalu meyertai langkah-langkah kalian, semoga do'a-do'a itu melangit sampai hingga 'arsy Nya.....

barakallah fii umrik,
usia ini semoga selalu diliputi keberkahan,
semoga Ridho Alloh selalu menjadi tujuan
setiap waktu yang terlewati hanya dan hanya jika seluruhnya bertujuan yang sama,
yaitu pada Sang Kekasih,




Sabtu, 12 Mei 2012

pemantik kebaikan

innalhamdalillah, kembali dengan jiwa yang begitu bersemangat dan raga yang tak kenal henti untuk bermanfaat. semoga.

kembali berkisah, rasanya telah lama tidak berkunjung untuk sekedar membaca atau melihat kabar blog-baikku ini. kehilangan semangat menuliskah?oh, tiak tentu saja,..masih menjadi urutan utama untuk menulis, yak untuk kali ini apa yang ingin kita bicarakan? ada yang ingin usul?

ohya mungkin ini sudah dimulai sekitar satu bulan yang lalu tapi biarlah, aku sedang menjalani pelatihan yang benar-benar memberikan aroma baru dalam perjalanan "the climber". sungguh Alloh, "maka, nikmat Tuhanmu yang manalagikah yang kamu dustakan". cukup, keluhan-keluhan itu rasanya tidak pantas keluar dari bibir ini, dan lagi terlalu banyak hadiah-hadiah istimewa yang Alloh kirimkan untukku.

sekilas info saja, kita kembali pada apa yang ingin kita bahas sebenarnya. sebenarnya hanya ingin menguraikan ilmu-ilmu yang telah aku dapatkan dari semanjak satu bulan lalu, dan hari ini ada kata yang menurutku lucu untuk dijadikan judul kali ini. Pematik Kebaikan. tadi siang, benar-benar tidak ada dalam ekspektasiku sebelumnya aku bertemu dengan orang-orang yang bekontribusi untuk masyarakat, orang yang berpengaruh, melihat mereka dari dekat. dari segi manapun aku kagum pada mereka yang telah melakukan sesuatu dalam hidupnya, setidaknya mereka tahu jawaban dari pertanyaan masa mudamu dipergunakan untuk apa?  ada jawaban jelas yang bisa mereka paparkan untuk itu. sedang aku? tenang akupun akan menjadi orang selanjutnya?*aamiin dalam hati yang terdalam.

pertemuan mingu-minggu itu bukan hanya sekadar pertemuan belaka, namun benar-benar menggali dan memaksa otakku untuk berpikir dan berparadigma yang lebih baik tentang semua yang kini ada di hadapanku. semuanya begitu tergambar jelas, namun untuk beberapa hal ada sesuatu yang aku tak sependapat dengannya, ah itu hal biasa pikirku.

kisah-kisah yang mereka miliki, akan menjadi sebuah pemantik kebaikan untukku, diri mereka, profile mereka dan segala kebaikan yang mereka miliki adalah sebuah energi positif yang buat aku ingin berbuat lebih dari mereka.

mungkin untuk saat ini banyak yang melihatku seorang anak kecil saja, namun saksikanlah aku akan menjadi dewasa. kebaikan itu berawal dari hal kecil yang kita mulai dan secara konsisten kita lakukan dengan penuh hasrat. bagaimanapun perbuatan itu harus ada hasrat di dalamnya, hasrat ini perlu kita pakai setiap melakukan perbuatan.

dalam semangat kedalaman

Kamis, 10 Mei 2012

genap menuju ganjil

sore menuju temaram malam yang lagi-lagi menjemput kesunyian malam. dengan ditemani pagi yang tadi begitu terasa buncahan semangatnya, mendapat kata-kata cinta baru dari para pecinta yang membuat gemuruh hati kian riuh. namun dari semuanya itu, tercekat aku pada saat membuka halaman lain, ada basah air yang berlombaan untuk keluar dari asalnya, entah mengapa setiap melihatnya aku menjadi merasa teramat malu. bahkan hanya mebaca secaik bait tulisannya saja menjadi teramat malu kepada aku. dalam dirinya melihat begitu banyak keunikan yang tak bisa ditemukan dari wajah teduh lain. Tuhan yang Maha mempertemukan, terimakasih untuk kesempatan yang teramat mahal ini, mengenal begitu banyak jiwa yang haus akan kerinduan, menyapa banyak hati yang lembut.

3 hari menjelang, yah sekarang telah menjadi ganjil, genap pun telah terlewati. ganjil-genap-ganjil-genap. untuk setiap fase yang berkelanjutan ini, tidak ingin hanya sekedar menjadi waktu-waktu biasa, seperti malam yang menjelang pagi, setelah pagi menuju siang, dan disetiap waktu itu tidak boleh menjadi hal yang biasa saja, seluruhnya haruslah menjadi hal yang tak biasa.

Untuk setiap kebahagiaan yangtak lekang oleh waktu, setiap kesedihan yang membuat diri menjadi orang yang kuat. tunggu aku di negeri sakura, entah mengapa, sakura selalu menjadi secarik harapan yang buat kaki ini ingin berpijak disana, tapi tetap yang paling dirindui adalah tanah itu, tanah yang selalu menjadi kerinduan, tanah yang membuat setara seluruh manusia.

untuk ganjil, selamat datang..selamat membersamai waktu-waktu ini.
semoga selalu menjadi waktu yang dinantikan, dan untuk genap selamat jalan...
terimakasih telah berdamai selama ini, telah memaknai waktu, semoga tempat, waktu, dan dengan siapa kala itu selalu menjadi rekaman.


depok, 10 mei 2012
dalam masa menuju keganjilan


Kamis, 03 Mei 2012

Nasionalisme( Bukan Tataran Definisi)

Nasionalisme bagi siapa saja yang mengaku dirinya bagian dari Negara ini



ketika banyak diantara kita membicarakan makhluk yang bernama nasionalisme, seperti apa bentuknya, apakah itu bulat, elips, kotak, atau apa? entahlah aku pun nampaknya masih samar dengan bentuknya sendiri. apa itu nasionalisme, nasionalisme seperti apa yang harusnya dimiliki oleh setiap bagian dari bangsa yang mengaku ia bagian dari negara ini.
merinding mengingat nasionalisme hanya sebagai sosok kata-kata belaka, tak berbentuk nyata. Mengaku bernasionalisme tinggi nyatanya perbuatan tak sesuai perkataan. Sebelum beranjak ke hal lain, kita tentunya mafhum dan paham apa itu nasionalisme, dalam tataran definisi nasionalisme menurut kamus besar bahasa Indonesia berati  paham (ajaran) untuk mencintai bangsa dan negara sendiri; sifat kenasionalan: --makin menjiwai bangsa Indonesia; kesadaran keanggotaan dalam suatu bangsa yang secara potensial atau aktual bersama-sama mencapai, mempertahankan, dan mengabadikan identitas, integritas, kemakmuran, dan kekuatan bangsa itu; semangat kebangsaan. lebih jauh lagi mungkin bukan itu yang akan coba dibahas, namun hanya ingin sedikit membuka tabir-tabir yang dahulu mengungkung kepala ini tentang makna nasionalisme sebenarnya.
Bagaimanapun juga sebagai warga negara yang dianggap baik, tentunya kita memiliki rasa nasionalisme, sedikit atau banyaknya rasa itu tumbuh tergantung pada bagaimana menyikapi nasionalisme itu sendiri. Membahas mengenai hal ini, aku agak tergelitik pada banyaknya kenyataan yang memperlihatkan lucunya bangsa ini memaknai nasionalisme. Atau mungkin aku sendiri masih dalam ilmu yang belum memadai untuk mengaplikasikan nasionalisme itu sendiri. Aku, Bangsa, Negara, Nasionalisme. Bagaimana kaitan antara satu dan lainnya mari sama-sama kita renungi dan lihat dari berbagai sisi semua kata tersebut.
Menyangkut nasionalisme ini sendiri, yang aku pahami bagaimana cara kita memerankan fungsi sebagai individu yang merupakan bagian dari bangsa Indonesia bisa berkontribusi untuk masyarakat luas. Tidak perlu muluk-muluk, seringkali kita terlalu rumit memikirkan bagaimana menyalurkan nasionalisme ini, namun seringkali kita juga lupa bahwa disekitar atau disekeliling kita masih terlalu banyak orang yang membutuhkan uluran tangan. Untuk sekedar meringankan beban hidup yang terlalu berat ditanggung sendirian. Tidak usah terlalu banyak mempaparkan tentang arti nasionalisme kepada orang banyak, cukup melihat ke dalam diri, sudah seberapa banyak memberikan bantuan terhadap orang yang terdekat minimal.
Menyikapi hal ini tentunya harus banyak yang dibenahi mulai dari dalam diri kita sendiri, jika saja nasionalisme ini bisa dijadikan sebagai bahan renungan bagi setiap diri, tidak ada yang tidak mungkin negara dan bangsa ini bisa dijadikan sebagai role model untuk negara yang lain. Mungkin impian menjadi sebuah negara role model masih sangat jauh dari harapan, mengingat kini Negeri kita sedang dihadapkan pada musuh-musuh tak nampak yang tanpa disadari melunturkan kecintaan kepada tanah air, tidak hanya itu bahkan nasionalisme itu sendiri menjadi sesuatu yang samar tak jelas apa maknanya bagi orang yang menngenalnya sekalipun.
Pengkaburan arti tersebut yang kadang membuat banyak orang salah arti dengan nasionalisme. Nasionalisme disimpan pada tempat yang setinggi-tingginya, namun tanpa ada pengamalan yang berarti. Bangsa ini sudah cukup banyak melahirkan orang-orang yang bisa dijadikan teladan dalam memaknai nasionalisme, namun nampaknya nasionalisme kini masih dalam dimensi waktu lampau. Memahami nasionalisme sebagai salah satu sikap yang seharusnya bisa dibangun dalam diri setiap individu, apa salahnya mencintai negeri yang pernah dijadikan sebagai tempat kelahiran, apa salahnya bangga dengan menyebutkan Indonesia sebagai negeri tempat asal saat berada di negeri orang. Adakah yang salah? Menurutku yang salah adalah ketika nasionalisme itu dijadikan sebagai dalih melakukan hal lain yang padahal sama sekali tak ada sangkut paut dengannya. Yang salah adalah ketika nasionalisme diartikan sebagai paham yang hanya dilihat dalam sudut pandang kecintaan pada negeri, tidak lebih.
Aku pikir ini semua bukan tentang kata, namun tentang makna. Bukan juga tentang kosa kata, namun tentang kerja nyata. Nasionalisme bagiku bagaimana kita bisa menjadi orang yang bermanfaat bagi siapa saja yang ada disekitar kita, dengan begitu saja kita bisa memberikan bukti nyata bahwa kita cinta, betapa kita ingin menjadikan Negeri ini menjadi negeri yang bermartabat, dengan menularkan dan menciptakan individu-individu yang mengerti akan arti kecintaan itu, maka peradaban itu sudah kita mulai. Kita mulai dengan melakukan aksi. Meski kecil namun terus-menerus.


Mei 2012
Wina Asterina
Peserta UISDP 2012

Yang Orang katakan tentang menjadi “Dewasa”

Sekelumit “ini” dan “itu” seakan berputar-putar di kepala. Ini sudah masanya dimana orang-orang mencari cara untuk menghabiskan waktunya(b...