Senin, 23 Januari 2012

yang Maha Besar

Bismillahirrohmanirrohim,
demi Dzat yang jiwaku ada dalam genggamannya,

sore itu gerimis hujan di kota kelahiran ditemani dengan seorang sahabat. Mencari tapak yang dulu pernah kamu langkahi bersama, ternyata jejaknya belum pudar. Alhamdulillah, ternyata semangat-semngat itu belum berhenti berkobar dari jiwa para pemuda, meski mungkin untuk menyalakannya butuh energi yang lebih banyak.  Perbincangan kemarin terasa begitu hangat, karena rasanya sudah lama tidak banyak bercerita, namun dengan waktu yang ada satu sampai dua jam bisa dikatakan cukup untuk mengembalikan ke fokus awalan kita sebagai manusia.

bicara tentang kefokusan, sebenarnya banyak hal yang mengaburkan fokus kita, entah itu sesuatu yang sepele, atau hal yang sedang asik jadi perbincangan, sampai dengan sesuatu yang sangat penting. Semua hal itu terkadang mebiaskan kita akan tujuan awal yang dibangun, obrolan yang awalnya mengalir, yang membuat menarik yaitu pada sebuah perbincangan ini,

hal yang berkaitan dengan mimpi, "apa mimpimu?". Ah, teingat mimpi-mimpi dulu yang tadinya hanya sebuah permintaan do'a, dan detik ini Alloh yang Maha Agung telah memperlihatkan keagunganNya, Kita terkadang lebih menganggap bahwa mimpi kita yang terlalu besar, padahal jika kita telaah ulang mimpi itu tak ada apa-apanya dibandingkan Kebesaran Alloh, benar bukan tidak ada yang lebih besar dibandingkan dengan Alloh yang Maha Besar. cukup Alloh yang kita Besarkan, bukan hal yang lain..

tertegun,malu..
memang, itu benar...
kawan, yang perlu kita lakukan memBesarkan Alloh, bukan menganngap besar impian kita, karena dihadapan Alloh apapun itu adalah sekelumit kecil yang jika semuanya diserahkan pada Alloh akan menjadi sesuatu mudah dan indah..

semoga kita senantiasa membesarkan namaNya, dimanapun kita berada.

Rabu, 18 Januari 2012

simulasi

bismillahirrohmanirrohim..
 17 januari 2012


pagi menjelang siang, untuk pertama kalinya aku belajar memegang "senjata". kemarin mungkin adalah salah satu pengalaman berharga yang aku miliki, saat pertama kali belajar yang hal yang baru(lagi). Sadar ataupun tidak, di Negeri yang nun jauh disana remaja seusiaku sudah mahir dalam menggunakan senjata, ah bagaimana  dengan diriku yang hanya memegang senjata gas (mirip asli) saja sudah mengernyitkan dahi saat pelatuknya ditarik, bagaimana dengan mereka yang setiap harinya disambut oleh suaru riuh bom, ditambah lagi udaranya yang khas meciu,

Alloh, kadang disini aku hanya bisa berdo'a. berdo'a agar saudaraku yang nun jauh disana tetap istiqomah menegakkan panji-panji agamaMu, brdo'a agar mereka sellau diberi kekuatan untuk bangkit...untaian do'a, itulah satu-satunya senjata yang aku punya disini saudaraku...

bersama dengan itu, disini diriku mencoba sebaik yang bisa aku lakukan. Jadilah bermakna pembelajaran 'senjata' waktu itu. Belajar saat aku benar-benar berada di medan perang, apakah aku hanya bisa mundur, atau bahkan menyerah karena kehabisan peluru, atau aku bisa menyerang hingga benteng perlawanan musuh luluh lantak karena ketangguhan yang aku punya, entahlah, jalan mana yang aku ambil saat menghadapi situasi seperti itu.

disini segalanya dimulai, memulai untuk menguras semua yang ada pada diriku, seluruhnya hingga luruh, namun jangan sampai runtuh, kadang mungkin mengeluh, namun peluh tak akan menjadi luruh saat kita bisa bergemuruh dalam setiap langkah yang kian angkuh namun tetap teduh, selalu bisa bersiteguh pada apa yang kita rengkuh...bersemangat dan lakukan yang terbaik,

"kalian adalah ummat terbaik yang diciptakan karena mencegah kemungkarang dan mengajak kepada kebaikan..."

reguk kenikmatan di akhir,
seandainya kita tahu bagaimana nikmat yang akan kita raih di akhir perjuangan, maka tiak akan terucap kata istirahat dalam jiwa...

Minggu, 15 Januari 2012

memaknai sebuah kesederhanaan

bismillahirrahmanirrohim..

demi Dzat yang jiwaku dalam genggamanNya,
"....Ya Tuhan kami, tiadalah engkau menciptakan ini dngan sia-sia. Maha suci Engkau...."
(3:191)

Langit masih biru, sebiru setiap langkah yang kita lakukan, dalam setiap udara yang kita hirup semakin menambah kecintaan kita pada Sang Pencipta. Kita tentu masih ingat untuk mensyukuri nikmat yang kadang terlihat sederhana, seperti pada pagi ini kita masih bisa terbangun, atau kita masih diberi kesempatan untuk menghiruo udara, atau bahkan kita masih juga diberi nikmat melihat keindahan dunia...Alloh Rabb semesta alam, yang tak pernah henti mengalirkan nikmat berlkimbah kepada setiap hambanya, tanpa pilih kasih, berapapun kita tidak sadar namun Sang Rahman tidak mengurangi nikmat itu.


hanya terkadang kitalah yang melupakan nikmat remeh temeh itu, dengan meng-compare nikmat yang kita dapat dengan nikmat yang orang lain dapat, muncullah rasa tak sykur diri dalam dada. namun, sekali lagi Alloh tidak pula mengurangi nikmatnya. Butuh kesadaran lebih untuk memaknai nikmat-nikmat yang kita dapat, dari mulai hal yang kecil hingga hal yang besar. bisa saja dibalik sesuatu yang kita anggap kecil itu ada hal besar yang Alloh simpan maknanya, kita hanya perlu mencari, dengan belajar ikhlas,dan bersyukur dengan rezeki yang sudah Alloh tuliskan.

dibalik kesederhanaan itu tersimpan makna yang lebih banyak, sedikit banyak mengubah kita untuk mencari makna kesederhanaan. Rosul pun menyukai kesederhanaan. Sejatinya kita menyukai yang banyak dan berlimpah namun saat kita mendapatkan itu justru kita tidak merasakan kepuasan apapun.

apapun nikmat yang kita terima, sederhana ataupun tidak. kita hanya perlu bersyukur. dengan begitu Alloh akan menambahkan nikmatnya. Tak ada sesuatu yang sia-sia, berarti tak ada yang tidak istimewa dibalik sebuah penciptaan. Pasti ada sebuah hikmah dalam setiap penciptaan.
maka sudah sepantasnya kita selalu menghargai setiap apapun yang kita dapatkan,..
be a good than before

Jumat, 13 Januari 2012

its just because of..

bismillahirrohmanirrohim..



it's like miracle when i see that word on me. Just sureprise me at all, don't expect that much but Alloh kindess is never end although i always almost get something negative think,
Alloh please forgive all my sins, let me follow your way and never ever let me alone in this world,
now i realize that everything it by how your mind control it.


just let it flow,

Selasa, 10 Januari 2012

dimulai dengan Bismillah..

bismillahirrohmanirrohim..


pagi ini hingga sampai ke malamnya semoga menjadi hari yang berkah.
dua mata kuliah lagi, alhamdulillah semoga diberi kelancaran dan kemudahan dalam menjawab soal dengan benar aamiin ya Robb,
ini hari terakhir uas, dan artinya akan mulai membuka hari baru lagi di semester dua nanti.
untuk semester awal ini banyak suka duka, dari mulai proses menerima, sampai ke proses mencintai,
yang aku mohon semoga langkah-langkah yang pernah dijalankan selama ini bukan sebuah kesia-siaan.

mungkin ini bisa dikatakan penutupan tapi disisi lain banyak pintu yang terbuka, yah semester dua akan menjadi awal yang berbeda
akan lebih banyak semangat tentunya,
dan akan banyak perbaikan
juga banyak jajnji yang harus ditunaikan,
biidznilah, Ridhoi langkah-langkah kecil ini ya Rohman,..

setiap hembusan nafas, dan setiap langkah yang aku perbuat semoga menjadi sebuah jalanku untuk menambah kedekatan dan kecintaan kepadaMu..
aamiin...



Semangat,

Jumat, 06 Januari 2012

final exam not mean final bettle

bismillahirrohmanirrohim..

''...........aaaahhhhhhhhh.........irnya, baru 3 ujian terlewati, kalkulus di hari senin ceria, hari kamis dilanjutkan dengan mata kuliah bahasa inggris, dan tadi baru saja dengan ganas melewati kimia dasar,

alhamdulillah, tinggal 2 mata kuliah lagi menanti untuk dihabiskan sehabis-habisnya, mumpung lagi suasana-suasana ujian, mau curhat sedikit tentang pndangan mengenai menghadapi ujian mata kuliah ini.
begini nih curhatnya, mungkin sebagian dari kita atau bahkan setiap kita pernah merasakan pengalaman dimana saat ujian udah di depan hidung(eh mata maksunya:P) semua jadi berasa gak berarti, buku satu-satunya tujuan hidup, satu pencapainnya nguasai  buku, jawab soal ujian dengan mudah dan benar,  mendapat nilai bagus, lantas setelah itu apa??ada yang bisa jawab. selain itu waktu-waktu yang sebenarnya harus kita nikmati dengan indah hanya kita lewati dengan datar, fokus ujian.

mungkin benar kita tidak boleh menyepelekan ujian, tapi masalahnya ujian yang seperti apa dulu? jika hanya ujian akademis saja apa kita harus mengorbankan waktu-waktu terindah kehidupan kita. saat ada acara lain yang mungkin akan menambah wawasan atau link, jika sedang ujian kita tolak mentah-mentah, alasannya "lagi ujian, saya ingin fokus", okelah guys its up to your choice.

kita boleh fokus dengan i=ujian kita, malahan itu adalah hal yang wajib, namun gak berarti juga kita hanya melakukan itu-itu aja di waktu yang bersangkutan. am i right?
it just my own view, karena according to my experience, menghabiskan waktu hanya untuk belajar dan belajar hanya untuk ujian itu sama aja bohong, kita belajar bukan hanya untuk ujian kan? jadi belajar itu dari mana aja, dengan cara apa saja, dan dapat dari siapa saja..

kita harus hindari mind set yang mengatakan bahwa saat ujian berarti jadwal-jadwal kita harus di cancel and to be continue kalo kita sudah selesai ujian, memangnya kita yakin masih bisa menginjakkan kaki setelah ujian, atau masih menghembusakn nafas setelah ujian, tidak baik menunda melakukan kebaikan, karena melakukan kebaikan akan melahirkan kebaikna-kebaikan lain yang mungkin akan memudahkan jalan kita,
lets set up our mind that final exan not mean final bettle, it just a small part that you will though in your path life, just dont focus to one view see another side and you will realize that it very wonderfull scenery..




semangat wina,
dont ever look back

Selasa, 03 Januari 2012

sekeping hati

bismillahirrohmanirrohim

sekeping hati di bawa berlari
jauh melalui jalanan sepi
jalan kebenaran indah terbentang
di depan matamu para pejuang


tapi jalan kebenaran
tak akan selamanya sunyi
ada ujian yang datang melanda
ada perangkap penuh pemangsa


akan kuatkah kaki yang melangkah
bila disapa duri yang menanti
akan kaburkah mata yang menatap
pada debu yang pasti kan hinggap


berharap senang dalam berjuang 
bagai merindu rembulan di tengah siang
jalannya tak seindah sentuhan mata
pangkalnya jauh
ujungnya belum tiba

-Saujana, Sekeping hati_


pertama kali mendengar lagu ini saat SMP, rasanya mendengar nasyid ini antara dulu dan hari ini ada yang beda. Ah mungkin dulu belum memahami arti sebuah perjuangan, yang dulu dirasakan hanya alunan lagu yang indah, tapi sekarang kata-kata yang ada disetiap bait liriknya terasa menghujam, lirik-liriknya benar tidak ada yang salah. Ah, sekarang baru sadar mengapa kita dilarang untuk tidak mendengarkan lagu-lagu pop yang mungkin bisa dibilang tidak menjadikan sarana hikmah. memang kenyataan lagu-lagu sekarang hanya menceritakan cintalah, perselingkuhanlah, atau apalah yang membuat keras hati katanya, that's true.

tapi jika mendegar nasyid haroki, atau nasyid hikmah banyak setiap liriknya menghasilkan sebuah ilmu baru, itu yang aku rasakan. salah satu nasyid yang membuat banyak output hikmah ya sekeping hati ini, apalagi saat lirinya bilang "berharap senang dalam berjuang, bagai merindu rembulan di tengah siang....", menghujam sekali, memang benar adanya "jalan": ini bukan untuk senang-senang, apalgi hanya sekedar numpang eksis. Ada sebuah kesungguhan di dalamnya, ada banyak yang harus dikorbankan, harta, jiwa, raga, waktu, dan itu menyita segalanya dari kita. Hingga kita merasakan lelah, bahkan sampai lelah itupun lelah mengikuti kita.

seperti kata seseorang bahwa "jalan" ini adalah cinta, dan seperti yang kita tau cinta akan menyita segalanya dari kita, seluruhnya kawan...
sampai kita menyisakan nafas terakhir, sampai raga yang terkoyak ini tak sanggup lagi untuk bergerak..namun teruslah bergerak, karena Alloh tidak pernah meninggalkan kita sendiri, tidak pernah.


@kamar sunyi

Yang Orang katakan tentang menjadi “Dewasa”

Sekelumit “ini” dan “itu” seakan berputar-putar di kepala. Ini sudah masanya dimana orang-orang mencari cara untuk menghabiskan waktunya(b...