Minggu, 15 Januari 2012

memaknai sebuah kesederhanaan

bismillahirrahmanirrohim..

demi Dzat yang jiwaku dalam genggamanNya,
"....Ya Tuhan kami, tiadalah engkau menciptakan ini dngan sia-sia. Maha suci Engkau...."
(3:191)

Langit masih biru, sebiru setiap langkah yang kita lakukan, dalam setiap udara yang kita hirup semakin menambah kecintaan kita pada Sang Pencipta. Kita tentu masih ingat untuk mensyukuri nikmat yang kadang terlihat sederhana, seperti pada pagi ini kita masih bisa terbangun, atau kita masih diberi kesempatan untuk menghiruo udara, atau bahkan kita masih juga diberi nikmat melihat keindahan dunia...Alloh Rabb semesta alam, yang tak pernah henti mengalirkan nikmat berlkimbah kepada setiap hambanya, tanpa pilih kasih, berapapun kita tidak sadar namun Sang Rahman tidak mengurangi nikmat itu.


hanya terkadang kitalah yang melupakan nikmat remeh temeh itu, dengan meng-compare nikmat yang kita dapat dengan nikmat yang orang lain dapat, muncullah rasa tak sykur diri dalam dada. namun, sekali lagi Alloh tidak pula mengurangi nikmatnya. Butuh kesadaran lebih untuk memaknai nikmat-nikmat yang kita dapat, dari mulai hal yang kecil hingga hal yang besar. bisa saja dibalik sesuatu yang kita anggap kecil itu ada hal besar yang Alloh simpan maknanya, kita hanya perlu mencari, dengan belajar ikhlas,dan bersyukur dengan rezeki yang sudah Alloh tuliskan.

dibalik kesederhanaan itu tersimpan makna yang lebih banyak, sedikit banyak mengubah kita untuk mencari makna kesederhanaan. Rosul pun menyukai kesederhanaan. Sejatinya kita menyukai yang banyak dan berlimpah namun saat kita mendapatkan itu justru kita tidak merasakan kepuasan apapun.

apapun nikmat yang kita terima, sederhana ataupun tidak. kita hanya perlu bersyukur. dengan begitu Alloh akan menambahkan nikmatnya. Tak ada sesuatu yang sia-sia, berarti tak ada yang tidak istimewa dibalik sebuah penciptaan. Pasti ada sebuah hikmah dalam setiap penciptaan.
maka sudah sepantasnya kita selalu menghargai setiap apapun yang kita dapatkan,..
be a good than before

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Yang Orang katakan tentang menjadi “Dewasa”

Sekelumit “ini” dan “itu” seakan berputar-putar di kepala. Ini sudah masanya dimana orang-orang mencari cara untuk menghabiskan waktunya(b...