Sabtu, 07 Juli 2012

inspirational visit

huaaaa...
what a great day, dalam sehari menemui dua orang yang memperlihatkan dua sisi dunia mereka yang seama ini mereka telah jalani.
Seperti biasa, sabtu ini aku penuhi agenda mingguanku dalam program Leadership ini. Kali ini dalam agenda kami yaitu melakukan institutional visit ke dua orang yang memiliki kompetensi dalam melakukan kegiatan social yang akhirnya bisa sustain.

-kunjungan pertama
Babeh Idin si Pahlawan lingkungan
babeh yang satu ini unik asli. Awal turun dari bikun tercinta ia menjemput kami. Dengan pakaian asli betawinya dan golok tersampit di pinggangnya ia mencoba menuntun kami di depan. kami pun seperti ayam yang menurut pada induknya mengikuti Babeh idin dibelakang. Setibanya di tempat itu, langsung aja terpana dengan semuanya yang ada disana. Ketika tiba kami langsung dipersilahkan duduk di tempat yang benar-benar sejuk. Di tempat tersebut kami benar-benar di masuki oleh cerita-cerita yang membuat kami sebagai kaum akademisi malu. Babeh bercerita dengan gaya bahasa betawinya yang kental bagaimana ia bisa membangun kali pasanggrahan menjadi seperti hari ini,  tentunya dengan perjuangan yang tidak sebentar dan mudah. Sangat dipenuhi oleh rintagan, cemoohan, serta berbagai rintangan lainnya yang itu semua tidak membuat babeh dan ke-enambelas teman lainnya mundur. Menjadi sebuah pelajaran tersendiri bagi aku yang nantinya pun(insyaAlloh) akan menjadi pemerhati lingkungan. Babeh yang mengawali semuanya dengan  perjalanan pertamanya yaitu menelusuri sungai di daerah jabodetabek. Mendengar ceritanya babeh jadi membayangkan bagaimana ia bisa melewati sung-sungai itu. Masya Alloh..Babeh juga mengatakan pernyataan yang rasanya suka terngiang-ngiang. Katanya "ALalm ini bukan warisan nenek moyang tapi titipan untuk anak cucu kita", pikiranku jadi melayang ke setiap alam yang kian hari kian menjadi buruan para manusia yang tidak bertanggungjawab, bagaimana nanti anak cucuku nanti, apakah nanti yang sekarang aku bisa lihat itu akan menjadi "once upon a time".  Babeh yang satu ini emang top banget deh. Kali pasanggrahan sekarang menjadi salah satu wilayah konservasi alam, yang awalnya kali ini kotor namun atas keuletan babeh kali ini berubah. Kearifan alan itulah yang babeh selalu ucapkan disela-sela "omelannya" pada kami, juga arti menjadi "Jawara" sesungguhnya yang harus kami tanamnkan dalam diri kami. Ah, babeh....betul-betul sebuah inspirasi. Selamat bertemu kembali nanti beh, ketika aku bisa menghasilkan karya yang serupa atau bahakn lebih.. :D

-Kunjungan kedua
Pendiri dompet dhuafa, Bapak Erie Sadewo
Bapak yang satu ini mungkin dalam segi berpenamilan agak berbeda dengan tokoh di awal yang saya ceritakan. namun saya yakin pendiri dompet dhuafa ini tak kalah bermanfaatnya dengan babeh idin. Yah, Bapak yang satu ini mengawali mendirikan DD(aku singkat tak masalah kan?)saat 15-20 tahun dulu, ketika ia dulu masih menjadi seorang jurnalis. Namun itu semua bisa dilewatinya dengan dipenuhi gelombang naik-turun. Dari dahulu hingga sekarang mungkin memang tak penah keliru bahwa hal-hal besar diawali oleh hal yang kecil. Hingga saat ini DD sudah menerima ratusan bahkan mungkin akan menuju milyaran, dan seluruhnya itu benar-benar dimanfaatkan untuk kesejahteraan banyak orang. Yang menariknya dana dari DD ini tidak begitu saja diberikan dengan cuma-cuma namun diberikan pada orang yang benar membutuhkan dan dibangun untuk hal-hal yang berguna, seperti contoh yang telah aku kunjungi yaitu RS--> Rumah Sehat yang terletak di parung, menarik bukan?namanya bukan Rumah Sakit namun Rumah Sahat, aku sangat setuju ketika nama tempat itu adalah Rumah Sehat, karena memang seharusnya seperti itu..:D

Begitulah kira-kira sedikit cerita dari institutional visit kami, menajdi sebuah pengalaman yang berarti ketika aku bisa mengunjungi dan melihat  bagaimana mereka bekerja di bawah kesadarannya, bukan karena apapun namun karena mereka hanya ingin memberikan manfaat kepada orang sekitar mereka. Keika memang mereka melakukan seluruhnya bukan ingin diakui siapapun, namun hanya ingin membuktikan pada diir mereka sendiri. its maybe the hardest thing to be done, but in the last we will know what we really want to be, just start it sith the small thing..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Yang Orang katakan tentang menjadi “Dewasa”

Sekelumit “ini” dan “itu” seakan berputar-putar di kepala. Ini sudah masanya dimana orang-orang mencari cara untuk menghabiskan waktunya(b...