Sekelumit “ini” dan “itu” seakan berputar-putar di kepala.
Ini sudah masanya dimana orang-orang mencari cara untuk menghabiskan
waktunya(baca:libur). Liburan, satu dan lain hal yang bisa membuat senang dan
membuat sebagian lain enggan untuk melaluinya. Dengan setumpuk tugas lalu,
membuat rasanya liburan ini seakan terbebas dengan beban yang beratnya
berkilo-kilo. Tapi untuk yang lain, liburan adalah waktunya untuk menjadi
bingung. Bingung dihabiskan untuk apa? Diisi dengan apa? Melakukan hal apa?
Kalo boleh saya teriak. “sini waktunya buat saya sajaa, “ sekedar berpikir
bahwa waktu yang orang pikir luang bisa saya ambil atau minta. #harapansemu.
Berjalannnya waktu berpendar, berputar, berotasi namun tidak
di satu titik, namun jika meminta boleh saja diam di titik itu, namun hal yang
bernama usia tidak berhenti di satu titik. Sayang sekali. Usia kian hari
bertambah, per-detik, per-menit, per-jam, per-hari, per-minggu,
per-bulan,pert-tahun,per-entah per apa lagi itu namanya akan bertambah.
Menuakan siempunya usia. Seiring dengan itu, hal lain yang merisaukan saya
adalah, apakah iya usia yang kian bertambah kian mendewasakan saya?
Dewasa. Kata yang sering orang katakan ampuh meluluhlantahkan
kekanakan dalam diri manusia. Kata ini yang juga sering orang pakai untuk
menyebut manusia yang super-duper canggih karena tidak mengikuti angin.
Hidupnya yang lurus, lurus dalam artian kamus saya sendiri sudah menemukan apa
yang benar-benar ingin ia tuju di dunia ini sebagai bekal di akhirat kelak.
Dalam arti lain saya mengaitkan dengan prinsip hidup, bagaimana ia akan
mengaitkan seluruh kegiatan yang dilakukannya dengan prinsip yang sudah ia
bangun bersama dengan dirinya. Nah, untuk yang belum lurus, belum sah dikatakan
sebagai orang dewasa. Pandangan dewasa bagi saya, menjadi sangat luas kembali
apabila dikaitkan dengan berbagai perihal remeh-temeh lainnya. Misalnya dewasa
dalam memilih(apapun), dewasa dalam bertindak, dewasa dalam berkata, dan
dewasa-dewasa lainnya.
Bersumber pada definisi diatas(made in saya sendiri) maka
kesimpulan singkatnya saya belum dewasa T,T. Karena, dengan kedua alasan itu
masih membuat saya gelagapan gagap jika ada yang bertanya, dan saya benar-benar
ingin menentukan tujuan yang tepat dan tujuan yang benar-benar paling tujuan
dalam hidup. Tujuan hakiki. Apalagi mengenai prinsip (jikalau boleh saya angkat
tangan dulu), prinsip boy!! Berat. Mengejewantahkan prinsip yang paling
prinsip. #glek.
Tua itu pasti dewasa itu pilihan. Orang sering sekali
mengatakan itu, tapi kalo saya boleh nyeleneh sih, dewasa itu juga wajib. Untuk
orang yang ingin dewasa aja sih. :P #mintaditimpuk. Udahan dulu ah, takut jadi
orang dewasa #loh.
Wallahualam bishowab. Selamat malam