Minggu, 12 Februari 2012

perjalan dimulai

bismillahirrohamanirrohim,
Wahai Rabb, semoga hati ini selalu berada dalam genggamanMu

gak kerasa besok udah mulai semester 2, rasanya baru kemarin capek-capek ospek universitas, terus ospek fakultas, terus resmi jadi ikm aktif(sebutan untuk mahasiswa yang lulus ospek di fakultas), dan seterusnya akhirnya dengan sangat cepat waktu membawa ke episode yang baru. ya semester 2, welcome..

banyak mimpi yang harus terwujudkan, banyak harapan yang juga harus terealisasikan, ah kawan perjalan di depan masih panjang....teriakkan semangat-semangat itu, tularkan energi-energi besar itu.

Sebelum masuk ke semester baru yang tepatnya besok dimulai, aku hanya ingin berbagi sedikit tentang 3 hari luar biasa kemarin kawan. Tepatnya hari senin tanggal 6 Februari kemarin, dari 3 hari itu aku belajar banyak hal, ohya kegiatan yang kulakukan di 3 hari itu adalah mendaki gunung, yaaa begitulah karena memang sepertinya sangat cocok sekali dengan blog yang aku berikan nama "the climber" ini, karena dalam dua bulan terkahir ini aku telah menaiki "gunung asli" sebanyak dua kali...dan saat mendaki itu kawan, indah..
lelah, tak usahlah bertanya, karena memang tubuh lemah ini kelelahan untuk mendaki, dengan bawaaan di punggung yang semakin membuat perjalan itu lebih berarti, namun tentunya langkah-langkahku tak akan berhenti di tengah jalan bukan?yang aku yakini disetiap aku menemukan sebuah tanjakan dibaliknya akan ada sebuah turunan...walaupun setelah turunan itu kepastiannya akan aku dapati lagi tanjakan, jadi teringat sebuah ayat "....setelah kesulitan pasti ada kemudahan, sesungguhnya setelah kesulitan ada kemudahan..." Aku jadi sedikit paham mengapa ayat itu disebutkan dua kali, karena memang setiap kesulitan itu tidak hanya datang sekali, namun kemudahan pun bukan berarti tidak datang satu kali....berkali ada kesulitan, berkali pula ada kemudahan di dalamnya atau bahkan lebih.

entahlah, apa yang ada dalam pikiran kalian saat aku memikirkan bahwa mendaki gunung adalah sebuah hikmah, dan yang paling indah adalah sadar bahwa kita akan menuju suatu puncak, ya di puncak kita bisa melihat semuanya dari ketinggian, kepuasan tersendiri bagi jiwa buatku. walau mendaki itu kadang bisa menyesakkan dada, membuat napas tersengal, namun entahlah buatku tetap saja setelah berada dipuncak semua itu bukanlah apa-apa.

dan dari tiga hari itupun dalam setiap kediamanku, aku mencoba mengartikan setiap kejadian dan kegiatan yang dilakukan disana, mencoba mengartikan dengan pemahamanku yang minim ini, mencoba mengerti dan belajar, belajar banyak hal...
sebagai awalan untuk semester ini telah kudaki satu gunung lagi, semoga Tuhan berbaik hati meminjamkan kesempatanNya untukku buat mendaki gunung-gunung lain.

welcome tomorrow,
better than yesterday.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Yang Orang katakan tentang menjadi “Dewasa”

Sekelumit “ini” dan “itu” seakan berputar-putar di kepala. Ini sudah masanya dimana orang-orang mencari cara untuk menghabiskan waktunya(b...